panelarrow

Jumat, 27 September 2013

Ilmu Agama, Ilmu Dunia & Akhirat



                Segala puji bagi Allah Swt yang senantiasa melimpahkan banyak sekali nikmat kepada kita, semoga Allah menjadikan kita di antara hamba-hambaNya yang pandai bersyukur dan kelak memasukkan kita ke dalam SyurgaNya. Amin..

                Ada banyak cara yang dilakukan oleh manusia dalam menikmati kehidupan di dunia ini. Dan kita semua sama-sama meyakini bahwa hidup tidak pernah bergantung kepada banyaknya harta yang kita simpan, tidak kepada warna kulit, tidak kepada merek baju yang kita pakai, dan tidak juga kepada kegagahan dan kecantikan yang kita miliki. Karena banyak orang di dunia ini yang memiliki itu semua, namun malah bertolak belakang dengan kehidupan mereka. Bukankah banyak orang kaya, terkenal, punya jabatan penting, tersohor diberitakan bunuh diri karena mengalami depresi..? ini tentu menjadi sebuah pertanyaan besar, sebenarnya apa itu hidup? Untuk apa kita hiudp? Kepada siapa kita mesti bergantung? Dan bagaimana mesti menjalani hidup?

               Syekh Al A’rifi, salah seorang pemikir Islam mengatakan bahwa hakekat kehidupan tergantung kepada  bagaimana hubungan seseorang dengan Tuhannya, hubungannya dengan orang lain, hubungannya dengan dirinya sendiri, dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana ia mengembangkan potensi dirinya.

                Di antara permasalahan pada zaman sekarang ini adalah banyaknya dari kita yang tidak mau mengembangkan potensi diri yang kita miliki. Di dalam permasalahan ilmu agama misalnya, mungkin tidak akan menjadi hal yang aneh dan tabu bila seseorang yang sudah berumur 20 tahun tidak mengetahui berapa ketinggian gunung Everest saat ini, atau ia tidak mengetahui berapa kedalaman Laut Merah, tidak tahu ukuran lapangan Camp Nou, benar bahwa pengetahuan-pengetahuan semacam ini sangat berguna. Namun, sangat disayangkan bila seseorang mengetahui  pengetahuan tersebut tetapi ia tidak mengetahui hal hal sederhana dalam agamanya, seperti ia tidak mengetahui tata cara salat yang benar, tidak tahu bagaimana cara berwuduk yang betul, tidak tahu cara membaca Al Quran, tidak tahu apa hukumnya berzakat, tidak tahu tentang puasa puasa sunat, atau tidak tahu cara menyalatkan jenazah.

                Rasulullah Saw di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah pernah bersabda bahwa di antara tanda-tanda akhir zaman adalah ketika manusia tidak tahu lagi hal-hal yang mendasar dari agamanya, ia tidak tahu cara berpuasa, tidak tahu mengenai salat, tidak tahu cara berhaji, tidak tahu tentang zakat dan hal-hal yang berhubungan dengan agamanya.  

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَدْرُسُ الإِسْلاَمُ كَمَا يَدْرُسُ وَشْىُ الثَّوْبِ حَتَّى لاَ يُدْرَى مَا صِيَامٌ وَلاَ صَلاَةٌ وَلاَ نُسُكٌ وَلاَ صَدَقَةٌ

Dan banyak sekali riwayat di dalam hadis-hadis Nabi yang menerangkan bahwa awamnya manusia terhadap agamanya merupakan di antara tanda-tanda akhir zaman.

                Kenapa hal demikian bisa terjadi..? Apa penyebabnya..? Apakah sebabnya karena ketidakmengertian..? atau kebutaan huruf..? tentu tidak! Para ulama menjelaskan bahwa penyebab banyaknya manusia yang awam terhadap agamanya adalah kurangnya sikap kepedulian dalam beragama, kurangnya ghirah dalam ber-Islam. Seseorang mungkin saja malu bila ia terlambat pergi ke kuliah, namun ia tidak pernah malu untuk meninggalkan salat, seseorang mungkin merasa berdosa bila menyinggung perasaan temannya, tetapi tidak pernah merasa berdosa bila ia menyakiti hati orang tuanya.


                Maka sudah saatnya kita sebagai seorang muslim menikmati kehidupan dunia ini dengan cara menuntut dan mempelajari ilmu agama. Tidak ada masalah bila di sekolah, di perkuliahan kita belajar hal- hal umum,  bercita-cita menjadi dokter, perawat, pilot, polisi, tentara, guru fisika, guru biologi, guru kimia, guru bahasa, dosen dan sebagainya tetapi jangan pernah tinggalkan pelajaran agama, jangan pernah kita tinggalkan majlis-majlis ilmu Islam, jangan pernah kita tinggalkan hal-hal yang akan menolong kita di akhirat kelak. Sesuatu yang akan kita butuhkan ketika kita tidak ada lagi di dunia ini. 

                Sebagai penutup, ada sebuah do’a yang diajarkan oleh Rasulullah Saw kepada kita agar senantiasa memohon kepada Allah untuk selalu di anugerahi ilmu yang bermanfaat baik itu di dunia maupun di akhirat kelak. Do’a itu berbunyi:

 اللَّهُمَّ انْفَعْنِى بِمَا عَلَّمْتَنِى وَعَلِّمْنِى مَا يَنْفَعُنِى وَزِدْنِى عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Ya Allah..Anugerahilah kepada hamba manfaat terhadap apa yang telah hamba pelajari, dan ajarilah hamba ilmu yang bermanfaat, tambahkanlah ilmu hamba, dan segala puji hanyalah bagi Engkau atas segala sesuatu
Aminn...

#Banyak maaf bila ada kata yang kurang berkenan..:)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Labels

Mahasiswa Al Azhar- Cairo-Mesir

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Unordered List

Pages - Menu

Copyright © Cahaya Perjalanan | Powered by Blogger
Design by AnarielDesign | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com