panelarrow

Selasa, 24 November 2015

Kapan Azan Dikembalikan Ke Dalam Bahasa Arab Di Turki?

10 November 1938 M..
Dunia digemparkan dengan kabar meninggalnya presiden Turki yang pertama, Musthafa Kemal Ataturk. Berita kematian Bapak Bangsa orang-orang Turki ini semakin heboh setelah disiarkan lagi kabar bahwa jasadnya tidak bisa dikuburkan di tanah-tanah Turki.."Bumi menolak jasadnya".

Pada saat itu, kala Turki belum memiliki presiden baru, muncullah seseorang bernama Musthafa Ismet Inonu. Ialah yang menggantikan Musthafa kemal untuk menjabat sebagai presiden Turki selanjutnya.


Ialah yang menggantikan Musthafa kemal untuk menjabat sebagai presiden Turki selanjutnya. Ceritanya, Musthafa Ismet Inonu ternyata tidak jauh berbeda dengan pendahulunya. Sikap serta kebijakan terhadap Islam dan muslimijn Turki tetap sama. Azan masih dikumandangkan dengan bahasa Turki,( Kita bisa mendengar Azan dalam bahasa Turki di video video yg tersebar di Youtube ), para muslimah masih dilarang untuk berhijab, aktifitas yang berbau agama terkhusus Islam masih dikekang. Sebelas dua belas! 
Setelah kepemimpinan Ismet Inonu yang berakhir pada tanggal 22 Mei 1950, muncullah 2 orang politikus yang bernama Adnan Menderes (https://id.wikipedia.org/wiki/Adnan_Menderes) dan Mahmut Celal Bayar (https://id.wikipedia.org/wiki/Celal_Bayar).



Keduanya bersama simpatisannya mendirikan sebuah partai yang bernama Partai Demokrat (PD) Turki. Partai ini mengajak orang-orang untuk menjunjung tinggi kebebasan lalu menjanjikannya kepada seluruh rakyat Turki. Hingga pada pemilu kala itu, Partai Demokrat Turki memenangkan suara terbanyak. Hal ini berdampak kepada pemilihan Adnan Menderes dan Celal Bayar sebagai perdana menteri dan Presiden Turki yang baru.

Memenuhi janji mereka sebelum kampanye untuk menjajikan kebebasan, maka larangan-larangan di masa Kemal Ataturk dan Ismet Inonu dihapus.
Di antaranya adalah:

- Adzan dikembalikan menjadi bahasa Arab.
- Ibadah haji diperbolehkan.
- Dibolehkan melakukan pengajaran agama Islam di sekolah-sekolah.
- Menghapus UU yang melarang muslimah untuk berhijab.
Diceritakan oleh Syeikh Muhammad Musa As-syarif dalam salah satu kajian beliau di TV Iqra':
"Kala azan dikumandangkan kembali dengan bahasa aslinya, bahasa Arab. Banyak orang bersujud sambil menangis di jalan-jalan umum Turki"

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
24 November 2015, Cairo 01:48 Clt.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Labels

Mahasiswa Al Azhar- Cairo-Mesir

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Unordered List

Pages - Menu

Copyright © Cahaya Perjalanan | Powered by Blogger
Design by AnarielDesign | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com